Ratusan peserta berupa pelajar SMP, SMP, dan mahasiswa dari Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Padanglawas Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Padanglawas, dan Kabupaten Mandailing Natal mendaftarkan diri menjadi peserta "Kemah Sastra Pelajar dan Mahasiswa" yang digelar Bengkel Kreatif sebagai rangkaian Festival Sastra Sanusi Pane 2024.
"Kemah Sastra Pelajar dan mahasiswa" akan dibuka pada Sabtu, 19 Oktober 2024 sekitar pukul 17.00 Wib dan ditutup pada hari Minggu, 20 Oktober 2024 sekitar pukul 10.00 Wib dengan ditandai pengumuman pemenang sejumlah lomba yang diperlombakan selama masa perkemahan.
"Kami tidak menyangka antusiasme masyarakat untuk jadi peserta begitu tinggi," kata M. Anwar Dani Giawa, juru bicara Festival Sastra Sanusi Pane 2024 ketika ditemui usai penutupan pendaftaran peserta pada Kamis, 18 Oktober 2024.
Dani mengatakan, kegiatan "Kemah Sastra Pelajar dan Mahasiswa" merupakan kegiatan perkemahan yang dikonsep sebagai momentum untuk belajar sekaligus menunjukkan kreativitas berkesenian dan bersastra para peserta perkemahan. "Ada pelatihan tentang sastra, cara bersastra, cara memahamkan karya sastra. Ada juga berbagai jenis perlombaan yang digelar spontan terkait apresiasi karya sastra," katanya.
Konsep kemah seperti ini, lanjut Dani, merupakan konsep baru yang diperkenalkan oleh Panitia Festival Sastra Sanusi Pane 2024 sebagai ajang untuk membawa peserta untuk dekat dengan alam agar bisa menikmati keindahan alam sambil berkegiatan kesenian. "Suasana perkemahan, keakraban, dan kompetesi akan dibangun selama perkemahan. Para peserta akan membangun kolaborasi untuk menghasilkan karya kreatif," katanya.
Kemah Sastra Pelajar dan Mahasiswa dalam rangka Festival Sastra Sanusi Pane 2024 ini digelar di areal kebun karet milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III di Afdeling Pijorkoling, Kota Padangsidimpuan. Pemilihan lokasi perkebunan karet ini, kata Dani, dilakukan untuk memperkenalkan kepada para peserta yang datang dari berbagai kabupaten/kota di wilayah Tapanuli bagian Selatan bahwa kawasan perkebunan juga bisa menjadi tempat belajar dan berkreativitas.
"Panitia menawarkan konsep bahwa semua tempat, termasuk perkebunan, bisa disiasati sebagai tempat belajar dan berkreativitas, sehingga tidak ada alasan mengatakan tidak ada tempat untuk belajar," kata Dani.
Dani mengatakan, Kota Padangsidimpuan memiliki banyak sumber daya yang belum dikelola dan dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dengan sasaran generasi muda. "Kita meyakini, Kota Padangsidimpuan ini memiliki daya tarik luar biasa untuk mampu menyedot orang-orang dari berbagai daerah datang ke Kota Padangsidimpuan. Dengan kedatangan mereka, kita yakin Kota Padangsidimpuan akan lebih cepat tumbuh," kata Dani.
Posting Komentar