Junaisil Rihana Annur , Siswa SMA Swasta Nurul Ilmi, Juara Satu FLS3N Tingkat Sumatra Utara

Junaisil Rihana Annur, siswi kelas XII PI 3 SMA Swasta Nurul Ilmi Kota Padangsidimpuan, meraih juara 1 Lomba Karya Jurnalistik dalam FLS3N tahun 2025

Penulis: Dian Maas Saputra | Editor: Marhendra Siregar

Junaisil Rihana Annur, siswi kelas XII PI 3 SMA Swasta Nurul Ilmi Kota Padangsidimpuan, meraih juara 1 Lomba Karya Jurnalistik dalam Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) tingkat Provinsi Sumatra Utara. Juara ke dua diraih Raysah Rahayu Solihat dari SMAN 3 Panyabungan, dan juara ke tiga diraih Yemima Evnike Silabar dari SMAN Tanjungbalai. 

Junaisil Rihana Annur terpilih mewakili Kota Padangsidimpuan dalam ajang FLS3N tingkat Provinsi Sumatra Utara setelah sebelumnya menjadi juara pertama dalam ajang serupa yang digelar di Kota Padangsidimpuan yang digelar 19--21 Juni 2025 lalu.

Efry Nasaktion, salah seorang juri FLS3N Kota Padangsidimpuan, menilai karya jurnalistik yang ditulis Junaisil Rihana Annur memiliki kadar human interst yang tinggi. Karya jurnalistik yang diperlombakan di ajang FLS3N Kota Padangsidimpuan itu bercerita tentang tenun tradisional di Desa Pahae Aek Sagala, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan. 

"Ia menulis feature, tulisan jurnalistik yang menitikberatkan pada kisah manusia (human interst). Sudut pandangnya tepat, melihat penenun sebagai salah satu pekerjaan yang melestarikan nilai-nilai budaya lokal," kata Efry. 

Menurut Efry, peserta lomba karya jurnalistik dalam FLS3N Kota Padangsidimpuan sangat sedikit. Dari sedikit peserta itu, karya jurnalistik Junaisil Rihana Annur terpilih sebagai juara pertama. "Karya itu yang diperlombakan pada ajang FLS3N tingkat Provinsi Sumatra Utara dengan perubahan banyak hal," katanya. 

Sementara Budi Hutasuhut,  juri FLS3N Kota Padangsidimpuan lainnya, menilai minat pelajar di Kota Padangsidimpuan mengikuti lomba karya jurnalistik sangat minim. Dalam FLS3N Kota Padangsidimpuan, jumlah peserta pada setiap perlombaan tidak lebih dari sepuluh peserta.  

"FLS3N Kota Padangsidimpuan hanya diikuti SMA negeri dan swasta, sementara MA, SMK, MAK, dan sederajat tidak ikut FLS3N," katanya. 

Budi hutasuhut berharap, semoga tahun depan, FLS3N diikuti semua pelajar karena FLS3N merupakan mediun bagi pelajar untuk mengeksplorasi, mengembangkan, dan menyalurkan bakat seni yang mereka miliki.

"Kota Padangsidimpuan punya potensi besar untuk memenangi FLS3N," kata Budi Hutasuhut.

Setiap tahun, tambahnya, tidak ada siswa SMA/MA/SMK/MAK/Sederajat dari Kota Padangsidimpuan yang mewakili Provinsi Sumatra Utara dalam berbagai perlombaan di bidang kesenian di ajang FLS3N tingkat nasional.  Para pemenang FLS3N  di Kota Padangsidimpuan selalu gagal di ajang FLS3N tingkat Provinsi Sumatra  Utara, seakan-akan kemampuan siswa-siswa SMA sederajat sangat lemah untuk mengeksplorasi, mengembangkan, dan menyalurkan bakat seni yang dimiliki. 

Dari penelusuran Sinar Tabagsel terhadap gelaran FLS3N di Kota Padangsidimpuan pada 19--21 Juni 2025, jumlah peserta yang mendaftarkan diri pada 20 ajang perlombaan sangat minim. Seluruh peserta yang mengikuti 20 jenis perlombaan itu cuma 87 orang siswa. Bahkan, ada perlombaan yang hanya diikuti satu peserta, atau jumlah peserta pada setiap perlombaan tidak lebih dari 7 orang. 

Data jumlah peserta ini menunjukkan, minat siswa-siswa SMA sederajat di Kota Padangsidimpuan untuk mengikuti berbagai perlombaan di ajang FLS3N sangat rendah.  

Posting Komentar

Copyright © Bengkel Kreatif. Designed by OddThemes